Thursday, May 1, 2008

Konservasi Energy. Definisi Konservasi Energy

Konservasi Energy. Definisi
Yang dimaksud dengan konservasi energy adalah segala upaya untuk melakukan pelestarian energy, khususnya energy fosil yang merupakan energy tak terbarukan seperti minyak bumi maupun batubara. Upaya pelestarian energy tsb bisa melalui efisiensi penggunaan energy pada peralatan-peralatan yang ada dengan cara menekan kebocoran-kebocoran atau rugi-rugi energy, maupun dengan mengupayakan teknik-teknik baru untuk menurunkan konsumsi energy pada peralatan yang ada. Konservasi energy bisa pula dilakukan maupun upaya-upaya untuk menemukan sumber-sumber energy terbarukan, misalnya melalui bio-energy.

Konservasi Energy. Untuk Apa?

Seperti sudah disebutkan di atas, konservasi energy bertujuan untuk melestarikan sumber-sumber energy tak terbarukan. Namun demikian, ada tujuan atau manfaat lain dengan adanya konservasi energy yakni menekan laju pencemaran udara oleh CO2 yang terbuang pada setiap penggunaan energy. Dengan demikian, melalui konservasi energy kita sebenarnya juga berupaya menyelamatkan bumi dan makhluk hidup penghuninya dari dampak buruk pemanasan gobal (global warming) seperti badai dahsyat, banjir besar, es kutub yang mencair, hujan lebat, perubahan musim, dsb.

Sedangkan bagi perusahaan, konservasi energy yang berhasil tentu saja akan menurunkan Cost, dan itu artinya akan menambah daya saing produk mereka. Di samping itu, apabila perusahaan tsb bisa memproklamirkan diri sebagai perusahaan yang berhasil melakukan konservasi energy, baik melalui pencapaian sertifikasi ISO 14001 maupun publikasi lainnya, maka citra atau image perusahaan bisa meningkat, yang bisa berarti pula meningkatkan daya saing produknya.

Konservasi Energy. Siapa yg bertanggung-jawab?

Secara umum, setiap orang, termasuk lembaga-lembaga non pemerintah bertanggung-jawab untuk melakukan konservasi energy, karena setiap orang tidak lepas dari penggunaan energy. Pemerintah yang memiliki komitmen terhadap upaya konservasi energy merupakan faktor utama sukses tidaknya upaya konservasi energy, karena memang dialah yang memiliki otoritas paling tinggi di suatu negara.

Sedangkan dalam hal perusahaan, konservasi energy biasanya akan berhasil jika manajemen puncak (Top Management) memiliki komitmen yang kuat terhadap upaya konservasi energy. Konservasi energy seringkali, meskipun tidak selalu, membutuhkan investasi baik dalam bentuk penyediaan sarana-prasarana, mesin, peralatan, software, maupun sumber daya manusia yang kompeten. Semuanya itu sulit terpenuhi jika manajemen puncak tidak memliki komitmen. Namun demikian, komitmen manajemen puncak tidak akan bermanfaat bila tidak didukung oleh seluruh karyawan, karena karyawanlah yang berhadapan langsung dengan koservasi energy.

Konservasi Energy. Kapan diperlukan?


Konservasi Energy. Di mana bisa diterapkan?


Konservasi Energy. Bagaimana Implementasinya? Manajemen Energy?

No comments:

Daftar ISI - BAHASA INDONESIA